Jumat, 27 Maret 2015

Coral Reefs All Around this World 2







Blog Coral Reefs All Around this World 2 ini, bertepatan dengan hari ulang tahun saya pada tanggal 24 Maret yang ke-36 tahun…
Hmmm… Pertambahan usia saya yang terjadi dari tahun ke tahun memang berbanding terbalik dengan wajah, fisik, dan kecerdasan saya… Saya secara fisik, semangat, dan pikiran saat ini, nyatanya saya tak memiliki banyak perubahan dibanding saat saya masih berada di bangku SMP… Hi hi hi ^_^ Terimakasih Tuhan… AMIN AMIN AMIN



Hi… Ayu Sulastrini menyapa dunia…
AS 36th years old _ so forever young… ^_^



……….

Hmmm…

Setelah menyebutkan berbagai macam jenis-jenis karang / corals di blog Coral Reefs All Around this World jilid 1, sekarang saya akan menunjukkan lebih luas lagi dengan memperlihatkan pesona menakjubkan terumbu-terumbu karang seantero penjuru dunia. Sudah siap??? :)))



Antartica Coral Reefs



Belize Coral Reefs
  


Bermuda Coral Reefs

 

Brazil Coral Reefs



California  Corals Reefs



Caribbean Coral Reefs
 


Costa Rica Coral Reefs





Fiji Coral Reefs




Florida Coral Reefs






Great Barrier Coral Reefs
  


Greece Coral Reefs



Honduras Coral Reefs





Indian Coral Reefs
 


Indo Pacific Coral Reefs



Kenya Coral Reefs
 



Komodo Coral Reefs
 


Maldives Coral Reefs




Mexico Coral Reefs



Panama Coral Reefs

 


Papua New Guinea Coral Reefs
 




Philippine Coral Reefs



Raja Ampat Coral Reefs
 



Red Sea Coral Reefs




Thailand Coral Reefs



Trinidad and Tobago Coral Reefs
  








 

Wakatobi Coral Reefs





Menakjubkannya Tornado Ikan Sarden di Wakatobi Coral Reefs
 
……….


Hmmm…
Luar biasa indah bukan, lautan samudra bumi kita yang ternyata di dalamnya menyembunyikan terumbu-terumbu karang seluruh penjuru jagat yang menakjubkan dan penuh pesona? Untuk tetap melestarikannya, kita semua bersama-sama jangan pernah lupa untuk mensegerakan kelestarian lingkungan lautan di seluruh dunia tanpa pandang bulu.


Pemandangan pantai di seluruh dunia yang umum di lihat pada jaman sekarang, dimana bahkan pantai yang tidak tercemar pun mendapat imbas sampah kiriman
 
Mensegerakan kelestarian lingkungan baik di daratan maupun di lautan untuk menjadi program wajib umat manusia di seluruh pelosok dunia akan sangat lama terwujud, apabila hanya sebagian kecil dari seluruh populasi manusia di dunia ini yang memiliki kesadaran lingkungan, sedangkan sebagian besar manusia lainnya memilih untuk mengambil sikap tidak peduli.
Padahal bila mau disadari dengan lebih serius, manusia yang sedang hidup di jaman ini sebenarnya sedang berpacu melawan waktu sehubungan dengan cepatnya pergerakan lingkungan bumi di seluruh dunia menuju kerusakan dan tercemar.
Untuk itu saya ingin sekali menghimbau kepada para pemimpin bangsa-bangsa di seluruh dunia agar mulai menerapkan sebuah Mata Pelajaran Wajib dan Utama yaitu Mata Pelajaran Lingkungan  Hidup sebagai kurikulum sekolah. Dimana kecintaan, pengetahuan, dan kesadaran terhadap lingkungan hidup sudah mulai ditanamkan kuat sejak awal masa sekolah.
Dan saran saya selanjutnya adalah Mata Pelajaran Lingkungan Hidup ini haruslah dibedakan dengan Mata Pelajaran Biologi. Jadi maksud saya, Mata Pelajaran Lingkungan Hidup ini dirancang hanya khusus berisi ilmu pengetahuan yang dapat memberikan gambaran dan informasi seputar kondisi alam yang sedang berlangsung, disertai cara-cara pencegahan terhadap pencemaran lingkungan sebelum terjadi, ataupun petunjuk tindakan-tindakan yang harus dilakukan apabila lingkungan telah rusak dan tercemar.
Agar ilmu mengenai lingkungan hidup ini lebih cepat diserap dan diingat, sangatlah perlu di setiap Mata Pelajaran Lingkungan Hidup berlangsung, tiap-tiap sekolah wajib memutarkan film-film yang berhubungan dengan lingkungan.
Meledaknya populasi manusia di bumi ini juga merupakan penyebab utama kerusakan lingkungan alam baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan ledakan jumlah manusia yang memenuhi isi bumi sehingga mendesak apa saja untuk disingkirkan, hewan, tumbuhan, danau, laut, sungai….. Apa manusia hanya akan berdiam diri menanti beberapa puluh tahun lagi setelah kerusakan lingkungan alam sudah pasti dijamin kian memburuk, lalu setelah itu barulah manusia benar-benar panik, baru melakukan tindakan darurat dunia bagi keselamatan lingkungan alam!!!! Apakah baru bertindak setelah air, tanah, udaranya tercemar dan sumber-sumber makanannya menghilang???? Manusia-manusia akan ‘bergerilyawan’ menyebar kemana-mana, mengarungi sungai-sungai, menyelami danau-danau dan lautan, atau memasuki hutan-hutan untuk mencari cara tercepat membersihkan lingkungan yang sudah rusak dan tercemar tersebut! Pertanyaannya sederhana: Berapa biayanya? Berapa waktunya? Berapa tenaganya? Berapa ilmunya?
Mensegerakan kelestarian lingkungan alam adalah tindakan genting dan penting. Karena apabila lingkungan alam mengalami pencemaran yang sudah terlanjur parah, bukan hanya akan merugikan spesies hewan penghuni lautan di dalamnya, tapi juga mahluk hidup lain yang bergantung kepada kualitas lingkungan lautan, termasuk manusia yang hidup di daratan.
Disamping itu, membersihkan lautan yang sudah tercemar parah bukanlah merupakan perkara yang mudah. Bayangkan limbah dan sampah yang ada di daratan saja masih tetap merupakan momok permasalahan manusia yang tidak pernah tuntas, apalagi akan menyelesaikan permasalahan limbah dan sampah yang ada di lautan….

 

Diceritakanlah sebuah kisah sedih di pantai wisata nan indah yang telah rusak tercemar akibat tumpahan minyak


Toloooong….
 
Aku jadi tidak seksi lagi….T_T
 

Helloooouw… Adakah yang peduli…

 
Ck Ck Ck Ck Ck Ck Ck Ck Ck….



Oh my gOd….  Kapan ini bersihnya, ya????
 

gOtOng rOyOng, hayuk….

 Hmmmm.…
Kisah sedih di pantai wisata nan indah yang telah rusak tercemar akibat tumpahan minyak tersebut mengingatkan saya kepada perkataan seorang ilmuwan lingkungan dan penyelamat satwa langka: ‘Sungguh menggelikan apabila kita berusaha keras meneliti binatang purba dari jejak fosilnya yang telah berumur puluhan jutaan tahun. Tapi mengapa kita tidak melestarikan kehidupan dan lingkungan binatang purba yang masih hidup di saat ini seperti badak, komodo, atau yang lainnya?’

 Sedangkan saya pribadi pernah memposting pernyataan serupa di twitter beberapa tahun yang lalu : ‘Mengapa kita terlalu bersusah payah dan mengeluarkan uang sangat banyak untuk meneliti planet lain atau bahkan angkasa luar sebagai tempat yang diperkirakan memungkinkan untuk kehidupan manusia bila suatu hari nanti manusia harus menghadapi masa di mana bumi mengalami kehancuran akibat kerusakan alam? Kenapa tidak kita semua seluruh umat manusia bersama-sama sadar untuk melindungi kelestarian alam mulai dari sekarang, yang tentu saja akan mengeluarkan biaya yang jauh lebih murah?!’



God Bless : )))